Main Logo
  • Home
  • About
  • Kursus
    • Paket Kursus
    • Roadmap Profesi
  • Elearning
  • Blog
Daftar
Main Logo
  • Home
  • About
  • Kursus
    • Paket Kursus
    • Roadmap Profesi
  • Elearning
  • Blog

Panduan Lengkap Menggunakan Trello untuk Workflow Tim Remote

  • August 28, 2025
  • oleh Edusoft Center
Daftar Isi
  • 1. Pendahuluan
    • 1.1 Apa itu Trello?
    • 1.2 Mengapa Trello Cocok untuk Tim Remote?
  • 2. Persiapan Awal
    • 2.1 Membuat Akun Trello
    • 2.2 Mengenal Interface Trello
    • 2.3 Perbedaan Board, List, dan Card
  • 3. Membuat Workflow Dasar
    • 3.1 Membuat Board untuk Proyek Tim
    • 3.2 Membuat List
    • 3.3 Menambahkan Card
  • 4. Kolaborasi Tim Remote
    • 4.1 Mengundang Anggota Tim ke Board
    • 4.2 Menetapkan Tugas ke Anggota
    • 4.3 Menambahkan Deadline dan Checklist
  • 5. Optimasi Workflow dengan Fitur Trello
    • 5.1 Menggunakan Label
    • 5.2 Attachment dan Integrasi
    • 5.3 Komentar dan Mention
  • 6. Automasi dengan Butler
    • 6.1 Apa itu Butler?
    • 6.2 Membuat Aturan Otomatisasi Sederhana
    • 6.3 Contoh Automasi untuk Tim Remote
  • 7. Tips & Best Practice untuk Tim Remote
    • 7.1 Gunakan Satu Board per Proyek
    • 7.2 Rutin Review Mingguan
    • 7.3 Manfaatkan Power-Ups
  • 8. Studi Kasus Workflow Tim Remote
    • 8.1 Workflow Startup Remote
    • 8.2 Workflow Kolaborasi Antar Divisi
  • 9. Kesimpulan
    • 9.1 Manfaat Utama Trello untuk Tim Remote
    • 9.2 Langkah Berikutnya

1. Pendahuluan

1.1 Apa itu Trello?

Trello adalah aplikasi manajemen proyek berbasis metode Kanban, yang menggunakan papan visual untuk mengatur tugas. Aplikasi ini memungkinkan kamu membuat Board (papan proyek), List (daftar status), dan Card (kartu tugas). Dengan cara ini, setiap anggota tim bisa memahami pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, sedang dikerjakan, dan sudah selesai.

Trello sangat populer karena tampilannya sederhana, mudah dipahami oleh pemula, serta bisa digunakan baik melalui browser, aplikasi desktop, maupun aplikasi mobile.

1.2 Mengapa Trello Cocok untuk Tim Remote?

Bekerja remote sering kali menimbulkan tantangan seperti kurangnya komunikasi, sulit melacak progres pekerjaan, dan kebingungan tentang prioritas tugas. Trello membantu mengatasi masalah ini dengan:

  • Visualisasi alur kerja : Semua orang dapat melihat status proyek.
  • Kolaborasi real-time : Update dilakukan secara langsung.
  • Akses fleksibel : Bisa diakses dari laptop atau smartphone.
  • Integrasi luas : Terhubung dengan Slack, Google Drive, Dropbox, dan aplikasi lain.

Dengan alasan ini, Trello menjadi salah satu pilihan utama bagi perusahaan, startup, maupun tim freelance yang bekerja secara remote.

2. Persiapan Awal

2.1 Membuat Akun Trello

Untuk menggunakan Trello, langkah pertama adalah membuat akun.

1.) Buka trello.com

2.) Klik tombol sign up

3.) Pilih cara registrasi: menggunakan email, akun Google, atau Microsoft.

4.) Setelah verifikasi, kamu akan langsung diarahkan ke dashboard awal Trello.

2.2 Mengenal Interface Trello

Tampilan utama Trello terdiri dari:

  • Workspace → tempat kamu mengelola semua proyek.
  • Board → papan kerja untuk tiap proyek.
  • List → kolom yang berisi status tugas.
  • Card → detail tugas yang bisa dipindahkan antar list.

2.3 Perbedaan Board, List, dan Card

  • Board: Gambaran besar proyek.
  • List: Status pekerjaan (misalnya “To Do”, “In Progress”, “Done”).
  • Card: Tugas spesifik yang bisa diberi deadline, anggota, dan checklist.

3. Membuat Workflow Dasar

3.1 Membuat Board untuk Proyek Tim

  1. Klik Create new board.
  2. Beri nama sesuai proyek, misalnya: Website Development.
  3. Pilih warna background atau gambar agar lebih mudah dikenali.

3.2 Membuat List

Buat tiga list sederhana untuk alur kerja dasar:

  • To Do → daftar pekerjaan yang harus dilakukan.
  • In Progress → pekerjaan yang sedang berjalan.
  • Done → pekerjaan yang sudah selesai.

3.3 Menambahkan Card

Setiap tugas dibuat dalam bentuk Card. Misalnya:

  • Membuat desain homepage
  • Menulis konten blog
  • Testing fitur login

Card ini bisa dipindahkan ke list yang sesuai seiring progres berjalan.


4. Kolaborasi Tim Remote

4.1 Mengundang Anggota Tim ke Board

Klik Invite di kanan atas board → masukkan email anggota tim. Mereka akan mendapatkan undangan untuk bergabung.

4.2 Menetapkan Tugas ke Anggota

Setiap card bisa diberi Member. Dengan begitu, jelas siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.

4.3 Menambahkan Deadline dan Checklist

Untuk menjaga keteraturan, tambahkan:

  • Due Date → kapan tugas harus selesai.
  • Checklist → sub-tugas detail, misalnya:
    • Riset keyword
    • Tulis artikel draft
    • Edit final

5. Optimasi Workflow dengan Fitur Trello

5.1 Menggunakan Label

Label bisa digunakan untuk memberi kategori tugas, seperti:

  • Hijau → Prioritas Tinggi
  • Kuning → Sedang
  • Merah → Mendesak

5.2 Attachment dan Integrasi

Kamu bisa menambahkan file dari komputer, Google Drive, Dropbox, atau link. Ini memudahkan anggota tim mengakses dokumen pendukung.

5.3 Komentar dan Mention

Card memiliki kolom komentar. Kamu bisa menulis update atau memberi instruksi dengan mention, misalnya:

@Andi Tolong revisi desain homepage sebelum Jumat.

6. Automasi dengan Butler

6.1 Apa itu Butler?

Butler adalah fitur otomatisasi Trello yang memungkinkan kamu membuat aturan (rules), tombol, dan kalender otomatis untuk mempercepat alur kerja.

6.2 Membuat Aturan Otomatisasi Sederhana

Contoh:

  • Jika card dipindahkan ke list “Done”, otomatis tambahkan label hijau.
  • Jika deadline sudah lewat, kirim notifikasi ke pemilik card.

6.3 Contoh Automasi untuk Tim Remote

  • Memindahkan card ke “In Progress” saat anggota menambahkan dirinya ke card.
  • Menambahkan checklist standar setiap kali card baru dibuat.

7. Tips & Best Practice untuk Tim Remote

7.1 Gunakan Satu Board per Proyek

Jangan mencampur banyak proyek dalam satu board. Lebih baik buat board terpisah agar lebih fokus.

7.2 Rutin Review Mingguan

Setiap minggu, adakan meeting singkat untuk meninjau progres di Trello. Ini membantu semua anggota tetap sinkron.

7.3 Manfaatkan Power-Ups

Gunakan Power-Ups seperti:

  • Calendar → menampilkan deadline dalam kalender.
  • Slack → integrasi komunikasi tim.
  • Jira → untuk tim developer.

8. Studi Kasus Workflow Tim Remote

8.1 Workflow Startup Remote

  • Board: “Pengembangan Produk”
  • List: Ide → To Do → In Progress → Review → Done
  • Card: Setiap fitur baru yang dikembangkan.

8.2 Workflow Kolaborasi Antar Divisi

Misalnya perusahaan memiliki divisi Marketing, Design, dan Development.

  • Marketing membuat card “Artikel Blog”.
  • Design membuat card “Banner Promosi”.
  • Development membuat card “Update Sistem Login”.
    Semua terintegrasi dalam satu workspace Trello.

9. Kesimpulan

9.1 Manfaat Utama Trello untuk Tim Remote

  • Meningkatkan transparansi pekerjaan.
  • Mempermudah kolaborasi lintas zona waktu.
  • Mengurangi miskomunikasi.
  • Menjaga produktivitas tetap tinggi.

9.2 Langkah Berikutnya

Setelah menguasai dasar Trello, langkah selanjutnya adalah mencoba Power-Ups, integrasi, dan otomatisasi agar alur kerja tim semakin efisien. Dengan begitu, Trello bisa menjadi pusat kendali seluruh aktivitas kerja tim remote.

Tags: ##Trello##WorkflowManagement#DigitalTools#EdusoftCenter#KursusKomputerSolo#TeamCollaboration
Previous Post
Next Post

Post comment

Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Membuat Animasi Sederhana di Flutter: Panduan Lengkap untuk Pemula
  • Tutorial Lengkap Flutter dengan API: Panduan Praktis untuk Pemula
  • Serangan Brute Force pada DVWA 1.8: Penjelasan, Simulasi, dan Mitigasi
  • Membuat Tampilan Responsive di Flutter: Panduan Lengkap
  • Menghubungkan Flutter dengan API

Arsip

  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015
  • October 2015
  • September 2015
  • August 2015
  • July 2015
  • June 2015
  • May 2015
  • April 2015
  • March 2015
  • February 2015
  • January 2015
  • December 2014
  • November 2014
  • October 2014
  • September 2014
  • August 2014
  • July 2014
  • June 2014
  • May 2014
  • April 2014
  • March 2014
  • February 2014
  • January 2014
  • December 2013
  • November 2013
  • October 2013
  • September 2013
  • August 2013
  • July 2013
  • June 2013
  • May 2013
  • April 2013
  • March 2013
  • February 2013
  • January 2013
  • December 2012
  • November 2012
  • October 2012
  • September 2012
  • August 2012
  • July 2012
  • June 2012
  • May 2012
  • April 2012
  • December 2011
  • November 2011

Tags

apache web server dns server kursus android kursus database kursus dns dan web server kursus dns server kursus ethical hacking kursus hacking kursus jaringan kursus jaringan linux Kursus Komputer kursus komputer di solo kursus komputer di solo / surakarta kursus komputer di surakarta kursus linux Kursus Linux Forensics kursus linux networking kursus linux security kursus linux server kursus mikrotik kursus mysql kursus networking kursus network security kursus php Kursus PHP dan MySQL kursus php mysql kursus proxy kursus security kursus ubuntu kursus ubuntu server kursus web kursus web security kursus web server kursus wordpress kursus wordpress theme linux MySQL pelatihan komputer di solo PHP security training komputer training komputer di solo tutorial php ubuntu wordpress

© Edusoft Center - Kursus Komputer di Solo | 2010 - 2025 | Privacy Policy | Site Map

All Right Reserved

WhatsApp us