Main Logo
  • Home
  • About
  • Kursus
    • Paket Kursus
    • Roadmap Profesi
  • Elearning
  • Blog
Daftar
Main Logo
  • Home
  • About
  • Kursus
    • Paket Kursus
    • Roadmap Profesi
  • Elearning
  • Blog

4 Cara Memanggil Fungsi Javascript pada HTML

  • August 19, 2018
  • oleh Edusoft Center

Inilah 4 Cara Memanggil Fungsi Javascript pada HTML

Penggunaan Javascript dalam website sudah semakin menjamur. Seiring perkembangan bahasa pemrograman web, Javascript kini kian banyak digunakan oleh para developer web dalam menambahkan fungsi dari web yang dikembangkannya dan menjadi salah satu bahasa pemrograman web paling populer. Sebentar, memang Javascript itu apa sih?

JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman web yang bersifat “Client Side Programming Language”. Maksudnya adalah Javascript adalah bahasa pemrograman yang proses pengolahan datanya dilakukan oleh pengguna atau client menggunakan aplikasi client, berupa web browser. Tentu saja, sebagai bahasa pemrograman pada umumnya, kelebihan dan kekurangan Javascript juga mengiringi penggunaan Javascript di web browser.

Sebagai bahasa pemrograman web, Javascript haruslah ditulis di dalam file HTML (Hyper Text Markup Language) yang memang diperuntukan untuk dieksekusi di software web browser. Oleh karena itu, kode-kode Javascript harus disematkan di file HTML sebuah web. Untuk selanjutnya, kode Javascript tersebut harus dipanggil agar bisa dimuat di file HTML. Lalu gimana sih cara memanggil fungsi Javascript pada HTML?

Jawabannya ada empat cara penulisan javascript pada HTML yang bisa Anda lakukan. Dan pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasinya untuk Anda. Mari kita simak.

1. Tag <script>

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk memasukkan kode JavaScript ke dalam halaman HTML adalah menggunakan tag <script> secara internal. Maksud internal di sini adalah kode JavaScript ditulis pada halaman yang sama dengan HTML.

Cara satu ini adalah cara yang paling sering digunakan dan direkomendasikan bagi Anda yang menuliskan kode JavaScript yang tidak terlalu panjang. Tag <script> bisa dibuat di dalam tag <head>, ataupun di dalam tag <body>. Contoh penulisan tag <script> untuk memanggil Javascript di HTML adalah sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<meta charset="utf-8">
<title>Penulisan Javascript</title>
<script>
console.log("Hai, ini Javascript");
</script>
</head>
<body>
<script>
document.write("Javascript itu mudah!");
</script>
</body>
</html>

Tag <script> akan memberitahukan web browser bahwa kode yang berada diantara tag tersebut bukanlah kode HTML, melainkan kode JavaScript.

Oh iya, dalam beberapa tutorial JavaScript, mungkin Anda akan menemukan contoh penggunaan tag <script> seperti di bawah ini:

<script type="text/javascript">
//kode javascript diletakkan disini
</script>

Penggunaan atribut type=”text/javascript” pada HTML digunakan untuk membedakan kode Javascript dengan script dari macam-macam bahasa pemrograman web lainnya, contohnya seperti VBScript (yang ditulis sebagai type=”text/vbscript”). Tetapi, karena bahasa pemrograman web VBScript sudah jarang digunakan, maka saat ini hampir semua web browser menjadikan JavaScript sebagai bahasa script default. Sehingga, Anda tak perlu lagi menulis type=”text/javascript” untuk membedakan kode Javascript dengan kode bahasa pemrograman web lainnya. Walaupun sebenarnya, Anda tak salah sih jika ingin menegaskan penggunaan JavaScript dalam file HTML dengan menuliskannya langsung.

Pada halaman web yang sudah lama dibuat, kadang juga akan ditemui penggunaan atribut language sebagai pengganti atribut type dalam contoh sebelumnya, seperti berikut ini:

<script language=”text/javascript”>
//kode javascript ditulis disini
</script>

Atribut language sendisi saat ini sudah dianggap usang oleh web browser terkini dan kami sarankan untuk tidak digunakan kembali.

2. File Eksternal

Cara memanggil fungsi javascript pada HTML yang kedua adalah dengan menuliskan kode JavaScript di dalam sebuah file terpisah, untuk selanjutnya dipanggil dari HTML. Cara ini sangat kami sarankan dan juga disarankan oleh banyak tutorial karena cara ini bisa memberikan banyak keuntungan dalam membuat program JavaScript di web.

Sebuah file JavaScript yang telah dibuat selanjutnya disimpan dalam ekstensi .js, contoh nama filenya seperti: kode.js, register.js, atau mycode.js. Dari halaman HTML, Anda bisa memanggilnya dengan tag <script> dan atribut src. Atribut src berisikan alamat dari file Javascript yang telah dibuat.

Untuk menerapkan metode ini, Anda harus membuat sebuah file yang berekstensi .js. Contoh dari isi filenya adalah sebagai berikut.

// file-eksternal.js
alert("Javascript dari Berkas Eksternal");

Lalu, Anda perlu menghubungkan file JavaScript eksternal tersebut dengan file HTML. Caranya, adalah menggunakan tag <script> dengan atribut src untuk menentukan lokasi file Javascriptnya. Contoh penulisan pada file HTML-nya adalah sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<meta charset="utf-8">
<title>Contoh Penulisan Javascript</title>
<script src="file-eksternal.js"></script>
</head>
<body>
</body>
</html>

Oh iya, penamaan file JavaScript dengan akhiran .js itu hanya sebuah kesepakatan di kalangan programmer. Anda sebenarnya bisa membuat file Javascript dengan ekstensi apapun, contohnya seperti: javascript.me, atau kodejava.dosenit. Asalkan ketika pemanggilan Javascript melalui tag <script>, nama filenya harus sesuai dengan nama file eksternal yang telah dibuat. Namun agar lebih nyaman dan tidak membuat bingung programmer lainnya, sebaiknya Anda mengikuti kesepakatan yang sudah dibuat, yaitu menggunakan ekstensi “.js”.

3. Event Handler

Sederhananya, event handler adalah pemanggilan kode Javascript ketika “sesuatu” terjadi di dalam tag HTML. Maksud dari “sesuatu” di sini adalah ketika sebuah komponen di dalam file HTML diklik, di-klik kanan, diarahkan kursor mouse, dan lainnya. Event handler di dalam JavaScript ditulis dengan penambahan kata “on”. Contohnya, jika sebuah tombol di-klik, maka disebut sebagai “onclick”; jika mouse berada di atas komponen disebut “onmouseover”, dan lainnya.

Contoh pemanggilan JavaScript menggunakan Event Handler adalah sebagai berikut:

<button onclick="alert('Ok Terima kasih!')">Klik donk!</button>

Selain event onclick dan onmouseover, ada juga event-event lainnya, yaitu:

  • onsubmit
  • onload
  • ondoubleclick
  • onmouseout
  • dan lain sebagainya

Cara pemanggilan Javascript ini, walaupun praktis namun sebenarnya tidak disarankan. Alasannya karena Anda akan mencampurkan JavaScript dengan HTML. Dan jika kode JavaScript yang dituliskan agak panjang, maka Anda akan kesulitan dalam memisahkan kode HTML dengan JavaScript. Hasil yang didapatkan dari kode Javascript menggunakan event handler sebaiknya dipindahkan ke dalam tag <script>.

Nah, untuk mengatasi kebingungan Anda dalam menggunakan Event Handler, di dalam pemrograman Javascript ada yang disebut Unobtrusive JavaScript. Unobtrusive JavaScript merupakan paradigma pemrograman yang berpendapat bahwa konten (dalam kasus ini file HTML) sebisa mungkin harus terpisah dari behavior (yaitu file JavaScript) agar pemrogramannya lebih fleksibel dan mudah untuk dipelihara. Penjelasan lebih lanjut bisa Anda cari lagi di referensi lainnya di internet.

4. URL

Cara terakhir untuk memanggil Javascript di HTML adalah dengan menyisipkan JavaScript ke dalam alamat href dari tag HTML, atau yang disebut juga dengan protokol Javascript. Disebut begitu karena Anda akan mengganti alamat link dari yang biasa menggunakan protokol “http//:” menjadi “javascript:”. Cara terakhir ini sekarang sudah jarang sekali digunakan oleh programmer. Menariknya, cara ini sudah dilakukan dari awal kemunculan Javascript.

Contohnya, coba Anda ketikkan alamat URL berikut ini di browser.

javascript:alert("Nah! ini dia Javascript")

Hasilnya, Javascript akan dieksekusi oleh web browser.

Lalu, bagaimana menggunakan metode ini di file HTML?

Caranya adalah menggunakan tag <a>. Alamat URL dari kode Javascript ditulis di antara atribut href. Cara ini juga bisa digunakan menggantikan event handler “onclick”. Berikut ini adalah cara penulisannya:

<a href="javascript:alert('Jebret!!!')">Klik Aku Dongggs</a>

Anda juga dapat menggunakan metode ini untuk menjalankan perintah JavaScript tanpa membuat halaman HTML. Caranya cukup dengan menuliskan perintah JavaScript langsung di kolom address bar dari web browser.

Konsep ini bisa digunakan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis Javascript yang bisa disimpan dalam web browser, dan dieksekusi ketika diperlukan. Aplikasi ini dikenal dengan istilah bookmarklet.

Mana yang terbaik?

Dari keempat cara memanggil fungsi Javascript pada HTML yang telah kami bahas di atas, kami merekomendasikan Anda untuk memisahkan kode JavaScript ke dalam suatu file terpisah dan menggunakan metode <script src=””>. Keuntungan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:

  • Menyederhanakan halaman HTML yang dibuat. Karena Anda memindahkan seluruh kode JavaScript ke dalam file terpisah.
  • Sebuah file JavaScript external bisa digunakan juga untuk beberapa halaman HTML.Jadi jika terjadi perubahan, Anda hanya perlu mengedit satu file saja daripada harus mengubah secara satu persatu halaman HTML tempat JavaScript disematkan.
  • Jika file JavaScript external digunakan oleh beberapa halaman webb HTML, maka file tersebut hanya didownload sekali oleh web browser. Ketika web broser memuat halaman lainnya, web browser cukup mengambilnya dari cache browser, sehingga bisa mempercepat proses pemuatan halaman.

Sekian artikel kami kali ini seputar cara memanggil fungsi Javascript pada HTML. Jika Anda sedang mempelajari bahasa pemrograman Javascript, Anda bisa membaca artikel kami seputar perintah dasar Javascript. Atau jika Anda sedang menggeluti bahasa pemrograman web dasar, silahkan Anda membaca artikel kami seputar perintah dasar HTML. Semoga informasi kami kali ini bisa berguna bagi Anda. Selamat belajar dan semoga sukses.

Previous Post
Next Post

Post comment

Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Membuat Animasi Sederhana di Flutter: Panduan Lengkap untuk Pemula
  • Tutorial Lengkap Flutter dengan API: Panduan Praktis untuk Pemula
  • Serangan Brute Force pada DVWA 1.8: Penjelasan, Simulasi, dan Mitigasi
  • Membuat Tampilan Responsive di Flutter: Panduan Lengkap
  • Menghubungkan Flutter dengan API

Arsip

  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015
  • October 2015
  • September 2015
  • August 2015
  • July 2015
  • June 2015
  • May 2015
  • April 2015
  • March 2015
  • February 2015
  • January 2015
  • December 2014
  • November 2014
  • October 2014
  • September 2014
  • August 2014
  • July 2014
  • June 2014
  • May 2014
  • April 2014
  • March 2014
  • February 2014
  • January 2014
  • December 2013
  • November 2013
  • October 2013
  • September 2013
  • August 2013
  • July 2013
  • June 2013
  • May 2013
  • April 2013
  • March 2013
  • February 2013
  • January 2013
  • December 2012
  • November 2012
  • October 2012
  • September 2012
  • August 2012
  • July 2012
  • June 2012
  • May 2012
  • April 2012
  • December 2011
  • November 2011

Tags

apache web server dns server kursus android kursus database kursus dns dan web server kursus dns server kursus ethical hacking kursus hacking kursus jaringan kursus jaringan linux Kursus Komputer kursus komputer di solo kursus komputer di solo / surakarta kursus komputer di surakarta kursus linux Kursus Linux Forensics kursus linux networking kursus linux security kursus linux server kursus mikrotik kursus mysql kursus networking kursus network security kursus php Kursus PHP dan MySQL kursus php mysql kursus proxy kursus security kursus ubuntu kursus ubuntu server kursus web kursus web security kursus web server kursus wordpress kursus wordpress theme linux MySQL pelatihan komputer di solo PHP security training komputer training komputer di solo tutorial php ubuntu wordpress

© Edusoft Center - Kursus Komputer di Solo | 2010 - 2025 | Privacy Policy | Site Map

All Right Reserved

WhatsApp us